Foto: pexels.com
Ukuran penis seringkali dijadikan tolak ukur baik dalam kepuasan hubungan seksual maupun penilaian kemaskulinan seorang pria. Semakin besar Mr. P seseorang, maka semakin jantan pula orang tersebut. Ini baru katanya.
Tahukah kamu? Bahwa secara medis, tidak ada patokan untuk mengukur kejantanan seseorang dan penis bukanlah alat ukur kualitas hubungan seksual. Walaupun demikian, penis tetap menjadi suatu kebanggaan bagi pria dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seorang pria.
Sekitar 45 persen pria mengaku tidak puas dengan ukuran penis yang dimilikinya dan mencari cara untuk memperbesar penis. Hormon yang dihasilkan ketika masa pubertas selain mempengaruhi tubuh, juga dapat berpengaruh pada ukuran penis. Semakin rendah hormon yang diproduksi, maka semakin kecil penis yang dimiliki. Ukuran penis yang kecil ini disebut mikropenis.
APAKAH MR. P SEPERTI INI NORMAL?
Jangan menghakimi dirimu sendiri bahwa Mr. P yang kamu miliki tidak normal. Dan jangan pula merasa rendah diri. Sebelum kamu melabeli dirimu, ketahui terlebih dahulu bagaimana dan seperti apa cara mengukur penis yang benar. Mungkin saja selama ini kamu salah dalam mengukurnya.
Yang perlu diperhatikan adalah penis diukur ketika rileks, bukan dalam kondisi ereksi. Kamu dapat mengukur penis dengan menggunakan penggaris yang diletakkan di bagian pangkal penis. Kemudian tekan penggaris hingga salah satu ujungnya menyentuh tulang pubis. Setelah itu, luruskan penis dan ukur dari pangkal hingga ujung penis.
Untuk ukuran penis pria Indonesia, rata-ratanya adalah sekitar 11.68 cm. Jangan jadikan ini patokan ya. Jika Mr. P kamu lebih atau kurang sekitar 1.2 cm dari rata-rata tersebut, masih dikatakan normal. Di lain kasus, ditemukan sekitar 0.6 persen pria memiliki masalah dengan mikropenisnya. Hal ini terjadi akibat dari faktor genetik atau hormonal dan memerlukan inrervensi khusus.
CARA MEMPERBESAR PENIS DENGAN SUNTIK HORMON
Berdasarkan studi penelitian yang dipublikasi oleh Indian Journal of Urology, membuktikan bahwa terapi hormon cukup efektif untuk menambah ukuran penis. Bahkan hasilnya sangat menakjubkan, penis bisa bertambah ukurannya sekitar dua kali lipatnya. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian lain yang menghasilkan hasil serupa.
Hormon yang disuntikkan mempengaruhi kerja tubuh secara menyeluruh. Jadi, suntik hormon tidak hanya berpengaruh pada Mr. P kamu, namun juga berpengaruh pada seluruh tubuh.
Hormon ini berfungsi melebarkan pembuluh darah di skeujur tubuh, termasuk juga pembuluh darah di penis. Efek inilah yang diharapkan agar ukuran penis semakin besar.
Karena efeknya yang mempengaruhi kinerja seluruh organ tubuh, maka penggunaan suntik hormon ini perlu pengawasan dari dokter. Dan pemberian suntik hormon ini pun tidak sembarangan. Karena dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah kadar hormon di dalam tubuh kamu berkurang atau tidak.
Jika ternyata kadar hormon dalam tubuh kurang dari yang seharusnya, maka dokter akan menyarankan dan memberikan terapi hormon. Jangan sekali-sekali melakukannya tanpa pengawasan dokter ya. Karena dapat menimbulkan gangguan di dalam tubuh.
Pemberian dosis yang tidak seharusnya atau kelebihan dosis akan menyebabkan penumpukan hormon di dalam tubuh. Dan hal ini bisa menghambat produksi hormon alami. Sehingga kinerja tubuh akan menjadi kacau dan berantakan.
Untuk itu, jika kamu ingin menggunakan salah satu cara memperbesar penis, lebih baik lakukan konsultasi dengan dokter agar kamu mendapatkan terapi serta penanganan yang efektif. Sehingga kamu tidak salah pilih.