Definisi Gesek Tunai dan Perbedaan dengan Tarik Tunai

Gaya Hidup173 views

Ketika pada saat kondisi yang darurat, terkadang seseorang akan memikirkan segala cara untuk mendapatkan uang tunai. Namun, hal ini bisa berujung pada cara yang salah, contohnya dengan melakukan gesek tunai. Sudah pernah mendengar istilah gesek tunai atau cash advance?  Sering mendengar istilah gesek tunai?

Dengan menggunakan metode ini pada umumnya sering dilakukan bagi para penyedia jasa gesek tunai kartu kredit.  Nantinya Kamu bisa mendapatkan uang tunai secara langsung. namun, gesek tunai kartu kredit sendiri bukan menjadi jalan pintas yang tepat untuk mendapatkan uang tunai.

Definisi Gesek Tunai

Gesek tunai merupakan praktik menggesek kartu kredit ke mesin yang dimiliki oleh toko (biasa disebut merchant) untuk mendapatkan uang tunai. Praktik ini dibuat seolah-olah Kamu melakukan transaksi belanja di suatu tempat, akan tetapi sesungguhnya Kamu tidak mendapatkan barang, tapi malah mendapatkan uang. Gesek tunai sering dilakukan oleh para pemilik kartu kredit yang tidak mempunyai dana cukup di rekening tabungan mereka. Orang-orang atau masyarakat melakukan kebiasaan ini sebagai cara pintas untuk mendapatkan uang tunai.

Praktek ini pada umumnya dilakukan pada sebagian masyarakat yang membuka jasa gesek tunai kartu kredit. Oknum-oknum ini mempunyai mesin EDC atau Electronic Data Capture, yang dapat membuat transaksi tersebut seolah-olah terjadi.

Pastinya akan sama saja dengan berhutang, tapi kepada pemilik mesin EDC atau juga merchant. Dan belum lagi, biasanya merchant dapat mengenakan biaya administrasi kepada pemilik kartu. Pastinya pemilik kartu akan dapat terbebani oleh administrasi yang lebih besar lagi.

Perbedaan dengan Tarik Tunai

Beberapa dari Kamu mungkin juga pernah mendengar tentang istilah tarik tunai (cash advance), akan tetapi sesungguhnya adakah perbedaan gesek tunai dan tarik tunai? Jawabannya, ada! Praktik tarik tunai terjadi apabila jika Kamu menggunakan kartu kredit untuk menarik uang tunai di ATM.

Sama dengan gesek tunai, Kamu juga akan dikenakan biaya setiap mengambil uang tunai. Hanya saja, biaya yang dikenakan pada praktik tarik tunai akan langsung dikenakan oleh bank penerbit yang bersangkutan, dan langsung tercatat dalam tagihan kartu kredit Kamu di bulan depan.

Akan tetapi, banyak orang yang lebih menyenangi jasa gesek tunai kartu kredit karena biaya yang dikenakan lebih rendah, selain itu pelaku dapat menggesek sampai menghabiskan limit kartu kredit. Perbedaan lainnya terletak pada legalitas praktik itu sendiri.

Contoh Praktik Gesek Tunai Kartu Kredit

Pada saat melakukan praktik gesek tunai, biasanya pemilik kartu akan dikenakan biaya transaksi atau biaya administrasi. Biaya tersebut pun beragam mulai dari 2-3%. Biaya ini tentunya lumayan besar dan penagihan akan langsung dibebankan ke tagihan Kamu saat proses penggesekkan. Agar lebih jelasnya, langsung saja simak contoh praktik gesek tunai kartu kredit di bawah.

Dedi ingin mendapatkan uang tunai sejumlah sekitar 5.000.000 rupiah, ia mempunyai kartu kredit dengan limit 5.000.000 rupiah. Lalu, Dedi menghampiri oknum penyedia jasa gestun dan langsung melakukan penggesekan kartu kreditnya tersebut. Oknum penyedia jasa / merchant mengenakan biaya penarikan sebesar 3%. Ketika melakukan penggesekan kartu, transaksi dibuat seakan-akan dedi membeli sebuah lukisan yang bernilai 5 jt. Tentu saja, Dedi tidak mendapatkan lukisan tersebut, melainkan uang tunai sebesar lima juta rupiah sesuai harga yang tertulis. Lalu, perhitungannya merupakan sebagai berikut:

  • Limit kartu: 5.000.000 rupiah
  • Biaya penarikan: 3%
  • Uang tunai yang didapatkan oleh Dedi: 3% x 5.000.000 rupiah = 4.850.000 rupiah
  • Akan tetapi, biaya yang muncul di tagihan kartu kreditnya tetap sejumlah 5.000.000 rupiah

Anggap saja pada bulan berikutnya dedi melakukan pembayaran di atas dengan kartu kredit yang dipunyainya. Maka dedi akan mendapatkan bunga kartu kredit sejumlah 2,25 persen lagi, yang menjadi total tagihan yang awalnya hanya 5 jt menjadi 5.112.500 rupiah.